I LOVE TO DESIGN

I AM

image
Hello,

I'm Honey Doe

Fusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta, neque massa, ut tincidunt eros est nec diam FusceFusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta, neque massa, ut tincidunt eros est nec diam FusceFusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta, neque massa, ut tincidunt eros est nec diam FusceFusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta, neque massa, ut tincidunt eros est nec diam Fusce

Fusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta, neque massa, ut tincidunt eros est nec diam FusceFusce quis volutpat portaFusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta


Education
University of Engineering

Bachelor of Science

College of Awesomeness

Master of Fine Arts

School of Amusement

Bachelor of Fine Arts


Experience
Lead Developer

State Art company

UI/UX Developer

Design Corporation

Front-End Developer

Creative Design Studio


My Skills
Design
Programming
Branding
Marketing

764

Awards Won

1664

Happy Customers

2964

Projects Done

1564

Photos Made

WHAT CAN I DO

Web Design

Fusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta

Responsive Design

Fusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta

Graphic Design

Fusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta

Clean Code

Fusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta

Photographic

Fusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta

Unlimited Support

Fusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta

SOME OF WORK

Warnain Rambut Sendiri di Rumah, Wajah Wanita Ini Langsung Bengkak


Wajah wanita ini langsung tak bisa dikenali lagi setelah menggunakan pewarna rambut sendiri. (Foto: Deadline News)
Mewarnai rambut tak perlu ke salon, kalau mau irit kamu bisa melakukannya sendiri di rumah. Sekarang ini memang banyak produk pewarna rambut yang memberikan kemudahan bagi si pemakainya, tapi kamu harus hati-hati dalam memilih serta mengaplikasikan pewarna rambut. Jangan sampai kamu mengalami hal buruk seperti wanita ini.

Dilansir dari Mirror.co.uk, Lauren Woods mengatakan bahwa wajahnya mengalami pembengkakkan akibat reaksi buruk terhadap pewarna rambut rumahan yang ia gunakan. Ia menjelaskan wajahnya tak bisa dikenali lagi dan ia pun tak bisa membuka matanya karena bengkak, selain itu, kulit kepalanya juga terbakar setelah menggunakan pewarna rambut Nice ‘n Easy.

Lauren membagi foto dirinya dengan wajah bengkak di Facebook. Dalam foto tersebut ia terlihat tengah terbaring di ranjang rumah sakit yang dikelilingi kabel dan ia pun terlihat meneteskan air mata. Bentuk wajahnya terlihat sangat berbeda, dengan kulit kepalanya tampak merah dan terasa nyeri.

Lauren mengklaim apa yang terjadi pada wajahnya adalah akibat dari penggunaan Clairol Nice ‘n Easy no ammonia hair dye Black 83. Sebelum mewarnai rambutnya secara keseluruhan, ia terlebih dahulu mencoba mengolesi sedikit ke rambutnya—tapi tak bereaksi apa pun, sehingga ia pun memutuskan untuk mewarnai rambutnya pada kamis malam.

Namun, pada hari Sabtu pagi, dahi Lauren membengkak dan kulit kepalanya terbakar. Setelah menelpon ibunya sambil menangis, akhirnya Lauren pun dilarikan ke rumah sakit di Hastings, East Sussex.

Bolak-balik ke Rumah Sakit karena Wajah Bengkak Setelah Menggunakan Pewarna Rambut


Wajah wanita ini langsung tak bisa dikenali lagi setelah menggunakan pewarna rambut sendiri. (Foto: Deadline News)
Usai menjalani pengobatan di rumah sakit, Lauren pun dibolehkan untuk pulang, tapi ternyata wajahnya terus membengkak. Setelah bangun pagi di hari Minggu, ia tak bisa membuka matanya, dia pun di bawah ke rumah sakit untuk yang ketiga kalinya.

Bersama foto wajahnya yang membang, di media sosialnya, Lauren juga mengunggah foto produk pewarna rambut yang ia gunakan, namun Lauren tak menjelaskan di mana dia membeli produk tersebut. Pos Facebook Lauren telah dibagi lebih dari 5.100 kali dan memiliki 2.700 komentar yang mengejutkan.

Lauren mengingatkan kepada orang lain untuk waspada terhadap pewarna rambut rumah. Dia berkata: “Ini adalah satu hal yang saya pikir tidak akan pernah terjadi pada saya, tapi siapa pun yang mewarnai rambut mereka, pastikan kamu melakukan tes.”

“Saya melakukan tes temple sendiri dan tidak ada reaksi yang keluar setelah 24 jam. Jadi saya mewarnai rambut saya pada hari Kamis malam dan semuanya baik-baik saja sampai masuk ke kamar mandi pada hari Sabtu pagi dan melihat betapa bengkaknya kening saya—dan juga bagaimana membakarnya kulit kepala saya,” jelas Lauren seperti dikutip dari Mirror.co.uk.

Pelajaran untuk Masyarakat Dunia Maya yang Ingin Mewarnai Rambutnya Sendiri

Wajah wanita ini langsung tak bisa dikenali lagi setelah menggunakan pewarna rambut sendiri. (Foto: Deadline News)
Pengguna media sosial langsung bereaksi dengan foto menyedihkan yang diunggah oleh Lauren ke Facebooknya. Pemilik akun Peter Weeman Ansell berkomentar, 

”Saya turut sedih atas apa yang kamu alami, terima kasih karena kamu sudah mengingatkan tentang pentingnya uji coba. Saya sering menggunakan merek yang sama, tapi tidak melakukan uji coba. Saya pikir kita harus melakukannya mulai sekarang.

Heidi Cooper menambahkan, ”Itu terjadi pada saya. Saya berada di rumah sakit selama tujuh hari. Seluruh wajah, leher, dan dahiku serta mataku bengkak. Saya tidak bisa melihat selama empat hari.” 

Ternyata banyak netizen yang mengalami hal serupa setelah mewarnai rambutnya sendiri di rumah.

“Inilah yang terjadi pada saya. Saya butuh waktu lima hari untuk sembuh dan saya menghabiskan waktu hampir sebulan di rumah sakit,” tulis Laura Wilde.

Sumber: Bintang.com - 15 Feb 2018



9 Tahun Diabetes Mellitus, Tidak Perlu Obat Penetral Glukosa Setelah Konsumsi Minyak Kelapa


Sambil duduk, wajah Nur Hidayat meringis kesakitan. Kedua tangannya terus-menerus mengusap kaki sebelah kanan yang mengalami kejang hebat. Kejadian 10 tahun silam saat bertugas di Nanggroe Aceh Darussalam itu menoreh luka dalam. Sejak itu ia divonis mengidap Diabetes mellitus. Obat kimia penetral gula darah pun berubah menjadi istri kedua. Namun, sejak rutin mengkonsumsi virgin coconut oil (VCO) 4 bulan lalu, Nur Hidayat bercerai dengan obat penetral glokusa. Gula darahnya pun tetap ajek di bawah 200 mg/dl.

Medio 1995, Nur Hidayat baru saja usai memimpin rapat. Saat berjalan menuju ruangan kerja tak ada keluhan apapun yang menimpa. “Tak lama setelah duduk tiba-tiba kejang itu datang,” paparnya. Sebelumnya memang sudah ada perasaan mudah lelah dan letih. Nanum hal itu dianggap lumrah. Maklum aktivitas ayah 4 putra itu memang luar biasa. Sebagai direktur produksi PT Pupuk Iskandar Muda, ia mesti memimpin banyak rapat yang menguras pikiran.

Hingga harus diangkut ke Rumah Sakit PT Pupuk Iskandar Muda pun tak terbersit dalam pikiran Nur Hidayat akan terkena diabetes. “Saat itu saya pikir hanya efek dari kecapaian saja,” ujar alumnus 1964 jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung itu. Tak disangka setelah menjalani general chek up, gula daralmya menunjukkan angka 460 mg/ dl. Padahal, normalnya nilai itu berkisar 120-140 mg/dl.

Berdasarkan rekam medis yang diperoleh, Nur Hidayat mencoba mencari tahu penyebab diabetes. Dari hasil lacakan ternyata keluarga dari pihak ayah memiliki riwayat penyakit gula itu. Kemunculan diabetes pada diri kelahiran 4 November 1935 itu selain keturunan juga diduga dipicu oleh stres dan kebiasaan meminum teh terlalu manis. “Orang Aceh kalau menjamu tamu dengan teh manis, gulanya bisa sampai setengah dari isi gelas,” tuturnya.


Mencoba Jamu

Sejak vonis dijatuhkan mulailah hari-hari Nur Hidayat diisi dengan mengkonsumsi obat kimia penetral gula darah. la pun mesti rajin mengatur diet makan dan berolahraga untuk menekan kadar gula darah . Sebenarnya diabetes mudah diobati dan mudah kambuh. Namun, bagi penderita diabetes yang terpenting harus menghindari stress,” ujar dr Gradelina, ahli obat tradisional di Kembangan, Jakarta Barat.

Karena salah satu faktor pemicu itu pula akhirnya suami Dewi Kuraisin diputuskan meletakkan jabatan direktur produksi. la beralih mengisi posisi sebagai direktur Penelitian dan Pengembangan PT Pupuk Sriwijaya di Palembang, Sumatera. “Rasa stress jadi lebih mudah terkendali karena beban kerja tidak seberat sebelumnya”, ujarnya.

Meski demikian rasa takut tetap melanda diri kakek 8 cucu itu. Sebelum vonis diabetes hinggap, ia pun pernah memiliki riwayat penyakit jantung tahun lalu. “Kata dokter ada penyumbatan di arteri halus pada dua tempat,” tuturnya. Meski tak harus menjalani operasi jantung, tapi kombinasi 2 penyakit yang dideritanya membuat ia harus lebih waspada. Selama bertahun-tahun mengkonsumsi obat dokter, kadar gulanya ajek 200-250 mg/dl. Meski praktis tidak ada keluhan, anak tunggal H. Muhammad di Bogor itu pun mencoba pengobatan alternatif. Dari informasi kerabat, ia mencoba mengkonsumsi jamu asal Yogyakarta. Jamu yang memilki kandungan tanaman Andrographis folia, Alstoniae cortex, Leucaena glaucafrusctus dan Phaseoli radiati itu banyak membantu mengusir rasa lelah yang tiba-tiba datang.

Jamu berbentuk butiran sebesar ujung kelingking orang dewasa itu harus ditelan Nur Hidayat 45 butir sehari. “Kombinasi obat dokter dan tradisional memang cukup bagus, tapi timbul efek lain sepert sulit buang air besar,” paparnya. Efek itu dirasakan cukup menganggu terutama saat menjalani aktivitas baru setelah pensiun sebagai konsultan.

Virgin Coconut Oil

Malang tak dapat ditolak saat mencari alternatif kesembuhan diabetes, memasuki medio 2001, penyakit jantung Nur Hidayat kambuh kembali sepulang dari Sulawesi Selatan. Saat berjoging pagi mendadak kepala Nur Hidayat terasa berkunang-kunang. Badan lemas sekali dan susah bernapas,” ujarnya. Setelah menjalani cek di rumah sakit Pondok Indah, penyumbatan jantung sudah menyerang arteri utama. Ketika itu pun gula darahnya melonjak menyentuh angka 350 mg/dl.

Operasi balon jantung untuk membuka sumbatan dijalani Nur di rumah sakit hingga 2 minggu. “Diabetesnya bisa turun setelah dibantu obat penetral glukosa,” ujarnya. Rupanya penyakit itu kambuh setelah pemilik PT Pasaman Suparman Chemical Eng di Jakarta itu, melanggar pantangan: mengkonsumsi udang dan minum manis terlalu banyak.

Setahun berlalu, kerja jantung Nur Hidayat sudah membaik. Namun, ketergantungan pada obat diabetes selama 9 tahun membuatnya lelah. “Saya sampai mencari-cari dari internet,” ujarnya. Beruntung di salah satu situs menyebutkan jika VCO (Virgin Coconut Oil = minyak kelapa murni) dapat membantu mengatasi penyakit kekurangan hormon insulin itu.

Sejak November 2004 Nur Hidayat mulai mencari-cari penyedia VCO. “Saat itu dapat 1 botol, tapi setelah diminum kok rasanya agak tidak enak. Tidak sesuai yang disebutkan di situs,” paparnya. Setelah bertanya ke sana-kemari, penggemar golf itu mendapatkan minyak yang diinginkan dari seorang penjual VCO di Cilandak, Jakarta Selatan. “Rasanya enak, saya minum. sehari 3 kali masing-masing 2 sendok makan,” katanya.

Setelah rutin meminum selama seminggu, obat dokter pun ditinggalkan. Dua hari tidak meminum obat dokter, kadar glukosa darahnya tak bergeser dari angka 200 mg/dl. Malah sebulan kemudian setelah mengetes memakai alat Glucose Test Accu Chek Advantage II diperoleh kadar glukosa sudah mendekati angka 160 mg/dl. “Badan jadi lebih enak. Herannya penyakit sulit buang air besar pun hilang,” ujar pria bersahaja itu gembira. (Dian Adijaya S)

Sumber: Trubus 426 – Mei 2005/xxxvi hal 42-43

PS: Supaya pengobatan Anda tidak sia-sia, pastikan minyak kelapa murni (VCO = Virgin Coconut Oil) yang digunakan adalah asli dan berkualitas. Anda bisa memesan minyak kelapa murni yang asli, berkualitas, teruji lab, dan bersertifikasi DI SINI.



Diabetes & Hipertensi Hilang Setelah Rutin Minum Minyak Kelapa Murni


Wajah Dr Robert Louis Ingle Ph.D pucat. Tubuh tinggi besarnya tampak lunglai tak bertenaga. Sesekali ia menggigil tanpa bisa dikontrol. Hasil tes laboratorium menunjukkan angka trombosit menurun drastis. Sebaliknya, gula darah di atas 370 mg/dL. “Dilematis, demam berdarah butuh nutrisi banyak. Sementara diabetes harus mengontrol makanan,” kata dokter langganannya pada Yulli Ingle, istri tercinta. Sontak perempuan itu kaget bukan kepalang. Terbayang suntikan insulin bakal menjadi sahabat karib suaminya hingga akhir hayat.

Semuanya bermula setahun silam. Saat itu tangan kanan Bob—sebutan akrab Robert—bengkak. “Rasanya berdenyut dan sulit digerakkan,” kata kelahiran Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, 63 tahun silam itu. Tanpa curiga sama sekali ia datang ke dokter. Tak diketahui penyebab pasti penyakitnya, tapi kadar gula menunjukkan angka 270 mg/dL. Dokter pun memberi amaril, obat kimia penetral darah, dan menganjurkan diet ketat pada makanan.

Sejak itulah obat kimia itu diteguk pagi hari, sebelum pergi ke kantor. Bob mulai melupakan penyakitnya dan tenggelam dalam aktivitas sehari-hari. Maklum, ayah 4 anak dan 3 cucu itu sibuk luar biasa. Sebagai konsultan di PT Aerocheck Indonesia, perusahaan konsultan penerbangan, ia mesti mengikuti banyak rapat yang menguras pikiran. Terkadang ia harus turun langsung mengecek sistem operasional dan kondisi pesawat di berbagai daerah di seluruh Indonesia.


Dua tahun

Saat terkena demam berdarah pada Juni 2005 itulah terkuak awal Bob menderita diabetes. “Dari arsip rekam medis, saya mengidap diabetes sejak 2 tahun lalu,” katanya. Namun, dokter merahasiakan karena ketika itu belum terlalu parah. Muncul berbagai dugaan, diabetes yang diderita dipicu hobinya makan junk food seperti hot dog. “Saya juga suka yang manis-manis. Kopi dan donut menjadi sarapan sehari-hari,” katanya.

Karena kadar gula yang terlalu tinggi, Bob diharuskan dirawat di rumah sakit. Namun, mantan teknisi pesawat di Angkatan Udara, Amerika Serikat, itu malah marah. “Keluarkan saya dari sini (rumah sakit, red). Saya tak mau disuntik insulin,” katanya. Maklum, ia merasa kesal karena dibohongi selama 2 tahun.

Doktor keselamatan dan mutu penerbangan dari Universitas Hawaii itu berpikir, ketika belum tahu terserang diabetes, ia dapat hidup tanpa obat-obatan. “Bila sudah waktunya meninggal, tak apa-apa. Toh saya sudah berumur 63 tahun,” katanya pasrah. Dokter mengizinkan Bob pulang dengan satu syarat, setiap hari harus mengecek darah untuk dilihat kemajuannya. Yulli—tanpa sepengetahuannya—dibekali dokter 3 botol insulin yang harus disuntikan setiap hari. Namun, semuanya dibuang ke keranjang sampah.

Situs internet

Selama 10 hari Bob tak masuk kerja dan harus bolak-balik ke rumah sakit mengecek darah. Ia tetap mengkonsumsi amaril sebagai penetral gula darah selain obat demam berdarah. Namun, perubahan yang ditunggu sulit terwujud, “Gula darah tak mau turun, tetap di kisaran 300 mg/dL,” katanya. Beberapa sahabat di kantor yang mengunjungi mulai mengkhawatirkan kesehatan Bob. Bisa-bisa umur Bob tak akan lama lagi.

Beruntung di saat kritis itulah, Edison, sahabatnya, membuka situs internet untuk mencari tahu penyebab dan cara mengatasi diabetes. Di situlah ia menemukan Virgin Coconut Oil (VCO alias minyak kelapa murni) disebut-sebut sebagai obat baru penyembuh diabetes. Edison pun berburu informasi cara mendapatkan minyak dara itu. Bagai mendapat mukjizat, ternyata salah seorang rekan di bagian lain, tercantum di situs itu sebagai agen minyak perawan yang dicari.

Edison menghubungi Bob dan memberikan VCO sebagai obat alternatif. Walau Bob orang Amerika Serikat tulen, ia langsung percaya pada khasiat VCO setelah membaca kandungannya. “Pada dasarnya saya percaya pada sesuatu yang alami. Perang minyak tropis di negeri saya tidak terlalu berpengaruh pada keyakinan saya,” kata Bob. Menurut Bob, dulu di negerinya sendiri, sebagian orang percaya minyak kelapa jahat, tapi sebagian lain tak percaya. Bahkan, tak peduli.

Drastis turun

Tanpa ragu Bob meminum 2 sendok makan VCO sehari 3 kali. Betul saja, minyak dara mulai bekerja. “Saya langsung diare dan banyak keluar keringat. Persendian juga rada nyeri,” katanya. Namun, kekagetan itu terobati karena ketika gula darah diukur, angkanya menurun menjadi 270 mg/dL. Angka itu lambat laun menurun hingga 152 mg/dL setelah mengkonsumsi selama seminggu. Bagi penderita diabetes, angka itu tergolong normal.

Yang menarik, saat kesehatan Bob mulai membaik kegemaran makan junk food terulang. “Kemarin saya makan hot dog, mayonaise, dan donat. Namun, setelah itu meneguk VCO,” katanya. Bob penasaran dan mengukur sendiri kadar gulanya. Hasilnya, gula darahnya hanya 104—106 mg/dL,” katanya. Kini selain kadar gula yang membaik, tekanan darahnya juga normal 130/90. Padahal, telah lama ia mengidap darah tinggi. Tekanannya kerap mencapai 220/120.

Saat Trubus temui di kantornya, di Bandara Halim Perdana Kusuma, Bob telah mengkonsumsi VCO selama 10 minggu. Kesibukannya kembali seperti semula. Ia berkelana ke berbagai bandara di luar kota untuk mengecek keamanan pesawat klien. Dua kali dalam seminggu menyempatkan diri bermain golf di seputaran Jakarta dan Bogor. “Anda lihat sendiri, saya sudah sehat. Bahkan lebih aktif, karena berat badan saya telah jauh menurun,” katanya.

Menurut Prof Susilo Wibowo, guru besar dari Universitas Diponegoro, Semarang, VCO memang dianjurkan bagi penderita diabetes. Asam laurat dan asam kapriat yang terkandung di dalamnya dapat membantu pengeluaran insulin oleh kelenjar pankreas. Karena itu ada tambahan usaha dalam tubuh yang membantu penurunan gula darah. Selain itu asam lemak pada pada VCO berantai sedang dan pendek. Ia dapat diserap langsung oleh sel sebagai sumber energi tanpa harus diurai di liver. Tubuh penderita diabetes pun semakin bertenaga.

Sumber: Trubus 430, September 2005 -Destika Cahyana/Peliput: Corry Caromawati

PS: Supaya pengobatan Anda tidak sia-sia, pastikan minyak kelapa murni (VCO = Virgin Coconut Oil) yang digunakan adalah asli dan berkualitas. Anda bisa memesan minyak kelapa murni yang asli, berkualitas, teruji lab, dan bersertifikasi DI SINI.




Sayuran yang Baik untuk Penderita Asam Urat


Ada banyak jenis makanan yang bagus untuk dikonsumsi oleh penderita asam urat baik dalam bentuk jus, lauk pauk atau pun sayur. Meskipun ada beberapa jenis sayur yang menjadi pantangan penderita asam urat, namun masih ada beberapa jenis sayur yang baik dikonsumsi oleh penderita asam urat. Di antaranya yaitu:

Daun seledri

Daun seledri mengandung klorin, sulfur, asam lemak, potassium, inositol, folat, mangan, esensial, seng, selenium dan vitamin A serta vitamin B1 yang bermanfaat untuk menekan risiko penyakit asam urat.


Brokoli

Brokoli bisa memberikan dampak positif bagi penderita asam urat karena di dalamnya mengandung vitamin C. Cara yang paling baik untuk mengkonsumsi brokoli adalah dengan cara mengukusnya karena bebas minyak dan juga kolesterol jahat.


Jagung

Jagung memiliki kandungan kalium yang merupakan senyawa elektrolit. Kalium bisa menjaga fungsi organ tubuh dengan ceara mengendalikan dan menjaga cairan dalam tubuh. Sifat diuretik dari kalium bisa memperlancar pembuangan urin dan mencegah risiko infeksi saluran kemih. Selain itu, jagung juga mengandung vitamin C, karotenoid, dan bioflavonoid yang semuanya bisa membantu mengendalikan asam urat dalam tubuh.

Wortel

Selain bagus untuk mata karena memiliki kandungan vitamin A yang tinggi, ternyata wortel juga bagus untuk penderita asam urat karena memiliki kandungan vitamin K, magnesium, serat dan folat. Meski tidak banyak, mengkonsumsi wortel bisa mencegah peradangan sendi dan kambuhnya asam urat.


Sawi hijau

Sawi hijau mengandung vitamin E, vitamin C, beta karoten, zat besi, fosfor, kalium dan kalsium yang bisa mencegah oksidasi sehingga bagus dikonsumsi oleh mereka yang menderita penyakit asam urat.

Itulah tadi beberapa jenis sayuran untuk penderita asam urat. Tak ada salahnya jika mulai saat ini Anda memerhatikan asupan nutrisi ke dalam tubuh dengan menyeleksi jenis makanan yang dikonsumsi guna mencegah kambuhnya asam urat.

Operasi Prostat Batal Karena Sembuh Setelah Minum Minyak Kelapa Murni


Berkemih menjadi aktivitas melelahkan bagi Hendarto. Urin menetes perlahan disertai nyeri tak terperikan. Seperti air keluar dari keran tersumbat. Pengusaha di Pamulang, Tangerang, itu mengira anyang-anyangan. Namun, ketika 3 bulan kemudian tak kunjung sembuh, ia memeriksakan diri ke rumah sakit. Dokter mendiagnosis hiperplasia prostat.

Ahli medis memberikan solusi, yaitu operasi. Sayang, Hendarto menolak lantaran khawatir dampak buruk berupa disfungsi ereksi. Ayah 7 anak itu menyandarkan harapan kesembuhan pada obat-obatan dokter. Namun, kesembuhan sulit digapai meski obat habis dikonsumsi. Ketika itulah pria 60 tahun itu berpaling pada virgin coconut oil (VCO) alias minyak kelapa murni.

Rutin mengkonsumsi 1 sendok makan VCO 3 kali sehari selama 2 bulan mengakhiri prostat. Hendarto bukan satu-satunya pengidap prostat yang sembuh setelah mengkonsumsi VCO. Di Denpasar, Bali, ada Mad Gani yang bernasib sama. Pensiunan PT Angkasa Pura itu hampir menjalani operasi untuk menyembuhkan prostat. Untung ketika itu kerabatnya di Malang, Jawa Timur, menyarankan minum VCO.

Sembuh kebetulan? Tunggu dulu. Hasil uji klinis yang ditempuh Prof Dr dr Susilo Wibowo, SpAnd menepis anggapan itu. Artinya, minyak yang kaya asam laurat itu terbukti secara ilmiah mengatasi penyakitnya kaum lelaki. Dokter spesialis Andrologi itu melakukan uji klinis pada 50 pasien prostat. Pemilihan sampel pasien ditentukan secara random berdasarkan kesediaan pasien mengkonsumsi VCO.

Lebih cepat

Jumlah pasien dalam uji itu lebih dari cukup. Menurut dr Probosuseno SpPD dari Rumahsakit dr Sardjito, Yogyakarta, untuk mengetahui efek sebuah obat harus dicobakan pada minimal 30 pasien. Mereka-para pasien prostat yang menjadi responden-mesti mengkonsumsi VCO secara kontinu, dosis benar selama terapi (3 kali sendok makan sehari), dan rutin memeriksakan diri setiap dua pekan.

Pasien tidak dikelompokkan berdasarkan tingkat keparahan. Sebab, rata-rata pasien yang memeriksakan diri mengidap prostat kronis dan mengalami gejala mirip: sudah menikah dan belum mempunyai anak serta ejakulasi dini. Rektor Universitas Diponegoro itu tetap memberikan obat-obatan yang lazim dikonsumsi penderita prostat seperti Doxiciclin, TMP-SMZ, Quinolon, dan Kanamicyn. VCO dikonsumsi 2 jam pascakonsumsi obat medis.

Pengecekan pasien yang berusia di atas 30 tahun itu setiap 2 minggu. Mereka datang dari Semarang, Tegal, dan Brebes-semua di Provinsi Jawa Tengah. Uji klinis sejak Agustus-Oktober 2005. Hasilnya? Dengan penambahan VCO tingkat kesembuhan mencapai 97%; tanpa VCO, 70%. Dulu pada kurun 1985-1995 persentase kesembuhan 87-90%. Penurunan persentase itu lantaran sekarang banyak beredar obat palsu. Seluruh obat prostat produksi mancanegara.

Prof Dr dr Susilo menuturkan, Infeksi prostat sembuh lebih cepat dibanding rata-rata jangka waktu pengobatan yang hanya dengan obat modern (tanpa penambahan VCO). Biasanya pengobatan prostat membutuhkan waktu 3-4 bulan. Rata-rata pasien yang mengkonsumsi VCO sembuh prostat dalam waktu 2,5 bulan. Memang ada pula pasien yang sembuh dalam waktu sebulan.

Dari 50 pasien, hanya seorang yang tidak sembuh. Kemungkinan yang tidak sembuh akibat autoimun sehingga kondisi prostat meradang terus menerus, ujar guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro itu.


Membengkak

Sosok kelenjar prostat amat kecil, seukuran buah kemiri atau kelereng. Letak organ genital pria yang lembut itu melingkar di leher kandung kemih dan pangkal penis. Prostat membalut saluran kencing atau uretra bagian bawah menyatu dengan saluran sperma yang mengalir dari kedua buah zakar.

Saat prostat itu membengkak, menyebabkan uretra tertekan. Oleh karena itu urine sulit keluar dan menumpuk di kantong kemih. Bagai pipa tersumbat sehingga air sulit mengalir.

Dokter H Ahmad Bi Utomo SpBU, direktur Rumahsakit Umum Islam Kustati Solo, menuturkan jika aliran urin kurang dari 10 cc per detik disebut prostat. Idealnya, minimal 15 cc per detik. Ketika prostat membesar, aliran menyempit sehingga keluarnya urin terhambat. Mengapa prostat membesar? Dokter spesialis bedah Urologi alumnus Universitas Airlangga itu mengatakan faktor genetik alias turunan hanya menyumbangkan peluang 20%.

Menurut dr Agus Setiawan SpU dari Rumahsakit Persahabatan Jakarta, prostat membengkak karena hormon testosteron berubah menjadi dihidrotestosteron (DHT) dengan bantuan enzim 5 a reduktase. DHT itulah yang didakwa memicu pertumbuhan sel-sel prostat secara tak terkendali. Dokter spesialis Urologi itu mengungkapkan, ketidakseimbangan antara estrogen-testosteron diduga turut memicu hiperplasia prostat. Kadar testosteron menurun seiring bertambahnya usia kaum pria; estrogen, relatif tetap.

Susilo mengatakan, prostat juga dapat disebabkan karena bakteri, virus, dan masuknya air kemih ke dalam organ itu. Bakteri dan virus mengakibatkan infeksi sehingga prostat bernanah, ujar dokter berusia 52 tahun itu. Faktor lain, ketidakseimbangan antara jumlah sel prostat baru dan yang apoptosis alias mati. Nah, berkurangnya jumlah sel yang mengalami apoptosis sehingga jumlah massa prostat meningkat alias membengkak hingga 2 kali lipat.

Membengkaknya prostat itulah yang disebut hiperplasia. Menurut dr H Ahmad Bi Utomo SpBU dalam dunia kedokteran dikenal 2 hiperplasia: jinak disebut benigna prostat hipertropi alias tumor prostat; ganas, karsinoma prostat atau kanker prostat. Karsinoma prostat itu yang berpotensi metastasis atau menyebar ke bagian tubuh lain, termasuk mengeroposkan tulang. Sayang, pasien enggan berobat sehingga kasus prostat di tanahair terus meningkat.

Bagaimana duduk perkara sang perawan menyembuhkan prostat? Menurut Susilo, peran VCO meningkatkan ketahanan tubuh melawan infeksi. Jadi, tidak langsung menyembuhkan infeksi prostat. VCO dikonsumsi kemudian dicerna oleh sistem pencernaan. Sedangkan dalam tubuh sendiri tidak ada penghubung antara saluran pencernaan dengan prostat, ujar alumnus Sydney University itu.


Plasebo

Dalam uji klinis itu Susilo tidak menyertakan kelompok kontrol alias pasien yang tak diberi VCO. Data kesembuhan pasien tanpa VCO yang hanya 70% diperoleh dari penanganan pasien prauji klinis. Setiap bulan Susilo menangani 75-100 pasien infeksi prostat. Dalam riset ilmiah itu dokter yang meriset penuaan dini pada kaum pria juga tak menyertakan plasebo.

Dalam riset obat-obatan, plasebo digunakan sebagai pembanding untuk menguji efek suatu obat. Plasebo biasanya berwujud pil, kaplet, atau sirup. Meski secara kasat mata plasebo sangat mirip obat, tetapi isinya hanya tepung atau gula. Namun, dalam kasus uji klinis VCO, plasebo tidak bisa diberikan karena bentuknya yang minyak. Sebab, pasien bisa membedakan antara plasebo dan VCO yang sesungguhnya. Oleh sebab itu, uji yang ditempuh Susilo disebut uji terbuka atau open label test.

Menurut dr Zainal Gani, herbalis di Malang, Jawa Timur, langkah yang ditempuh Susilo baru permulaan uji klinis. Ia mencontohkan, ketika ia bertugas di RS Bersalin di Malang pada 1998-1999, 14.000 pasien beragam penyakit ditanganinya dengan herbal. “Ada pasien rematik 6 tahun yang sembuh setelah saya beri sambiloto, krokot, dan salam”, kata alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya itu.

Meski demikian Zainal Gani menghargai langkah Susilo. Apresiasi yang baik untuk dr Susilo. Sebab, ada dokter yang menggunakan herbal ketakutan kehabisan pasien. Setelah sembuh dengan VCO nanti pasien tak balik lagi, katanya. Padahal, yang dialami Zainal Gani justru sebaliknya. Pasien saya malah bertambah, kata dokter yang juga meresepkan VCO kepada para pasiennya.

Ahmad Bi Utomo mengatakan kesembuhan yang dicapai oleh responden dalam riset itu lebih cenderung karena sugesti. Kalau open label test malah kesembuhan orang cenderung sugesti, kata dokter alumnus Universitas Padjadjaran itu. Terlepas dari prokontra kesembuhan lebih cepat amat menguntungkan pasien.

Jika harus menjalani operasi, misalnya, pasien mesti membayar jutaan rupiah. Meski berperan menyembuhkan infeksi prostat, menurut Susilo VCO tetap tidak bisa disebut obat karena berdampingan dengan obat modern lainnya. VCO hanya sebagai makanan tambahan atau suplemen. Zainal Gani berpendapat sebaliknya. VCO itu obat karena bisa membunuh virus dan bakteri. Hebatnya VCO, pada virus mematikan dan pada tubuh manusia sebagai nutrisi. Itu kan luar biasa.

Apa pun sebutannya, tak masalah. Yang penting minyak perawan itu telah membuktikan diri sebagai penyembuh prostat. Penyakit itu momok bagi kaum Adam seiring dengan bertambahnya usia. Pada usia 50 tahun, risiko terserang prostat 50%; 60 tahun, 60%. Sang perawan tak hanya ampuh mengatasi prostat. Namun, klaim atas penyakit lain perlu dibuktikan melalui serangkaian riset.

Referensi: Sardi Duryatmo/Peliput: Imam Wiguna & Vina Fitriani, Trubus. http://www.trubus-online.co.id/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=6&artid=397

PS: Supaya pengobatan Anda tidak sia-sia, pastikan minyak kelapa murni (VCO = Virgin Coconut Oil) yang digunakan adalah asli dan berkualitas. Anda bisa memesan minyak kelapa murni yang asli, berkualitas, teruji lab, dan bersertifikasi DI SINI.






Apa Kata Para Dokter tentang Minyak Kelapa Murni untuk Pengobatan?


Sudah banyak ilmuwan dan para dokter di dunia yang mendukung pemakaian VCO (Virgin Coconut Oil alias minyak kelapa murni) untuk pengobatan. Di Indonesia sendiri sudah banyak dokter memakainya untuk mengobati stroke, TBC, kejang-kejang, diabetes, obesitas, gangguan prostat, hepatitis, dan lain-lain.

Mari kita lihat penuturan mereka tentang VCO di bawah ini.

SEMBUHNYA STROKE

Stroke itu menghampiri Kanisius Nusa ketika bangun tidur. Hari itu, pertengahan Juni 2000, mestinya ia berangkat kerja ke sebuah peternakan ayam di Sabah, Malaysia. Jangankan mengayuh sepeda ke tempat ia mendulang ringgit, menggerakkan tangan dan kaki sebelah kiri pun amat sulit baginya. Hari sebelumnya ia memang terjatuh dari kereta angin saat hendak bekerja. Namun, ia sama sekali tak menyangka dampaknya sehebat itu: bagian tubuh kiri lumpuh.

Teman-temannya membawa Kanisius ke rumahsakit. Hasil diagnosis dokter di negeri jiran itu menunjukkan, anak ke-2 dari 5 bersaudara terserang stroke. Mulailah kelahiran Maumere, Nusa Tenggara Timur, 28 Mei 1970 itu melewati hari demi hari di atas pembaringan. Ringgit hasil kerja kerasnya di negeri orang itu terkuras untuk biaya pengobatan. Sayangnya, kesembuhan yang diharapkan sulit direngkuh.

Itulah sebabnya teman-temannya membawa Kanisius pulang ke Desa Nangameting, Kecamatan Alok, Maumere. Di kampung halaman, ia kembali menjalani berbagai pengobatan. Hasilnya, sama saja, bahkan kondisinya kian parah. Ia sulit berkomunikasi secara verbal.

Siang dan malam baginya sama saja: berbaring di ruang lembap dan bau. Pertengahan 2005, Petrus Swarnam, sahabatnya berkunjung. Mereka saling kenal ketika bekerja di sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Petrus kaget melihat sosok sahabatnya. Kulit tipis Kanisius membalut belulang. Bobotnya cuma tersisa 40 kg dari sebelumnya 55 kg. Tak lama berselang Petrus mengunjungi keluarganya di Pulau Jawa. Di sanalah ia mendengar informasi soal minyak kelapa murni yang populer sebagai virgin coconut oil (VCO). Kembali ke Maumere, Petrus membawa 5 botol VCO masing-masing 90 ml.

VCO itulah yang diminum Kanisius 3 kali sehari masing-masing 1 sendok makan. Pada pekan ke-4 kegembiraannya membuncah: tangannya dapat digerakkan. Itu bagai sebuah keajaiban. Harapan kesembuhan kini disandarkan pada VCO. Ia rutin minum minyak hasil perasan Cocos nucifera. Persis pada 17 Agustus 2005 ia melepas kursi roda lantaran kaki dan tangannya berfungsi normal. Ketika dihubungi Trubus pada penghujung Maret 2006, pria 35 tahun itu lancar berkomunikasi.

DIRESEPKAN PARA DOKTER

Pasien yang sembuh setelah mengkonsumsi VCO kini kian mudah dijumpai. Itu bukan hanya monopoli masyarakat nonmedis. Sebab, banyak dokter yang meresepkan VCO -yang notabene termasuk herbal -bagi para pasiennya. Tengoklah Rumah Sakit Jakarta di jantung kota metropolitan. Di sana dr Satya Hanura SpS memberikan tambahan VCO bagi pasien-pasien stroke. Obat-obatan medis antistroke tetap diberikan. “VCO sifatnya komplementer, ” ujar dokter spesialis saraf alumnus Universitas Indonesia.

Dalam 2 -3 bulan kadar Low Density Lippoprotein (LDL) pasien turun signifikan menjadi rata-rata 110 mg/dl; sebelumnya 200 mg/dl. “Dengan penurunan kadar LDL darah, sangat mengurangi kekambuhan stroke, ” katanya. Menurut Hanura VCO sebagai sumber energi. Maklum, pasien stroke umumnya mengalami gangguan menelan dan sulit makan akibat larangan konsumsi garam, makanan pedas, dan lemak. “Nafsu makannya berkurang. VCO memberi kebutuhan energi tubuh. ” Sejak November 2005 -awal Maret 2006 Hanura telah memberikan VCO kepada 10 pasien stroke.

Menurut dr H Hardhi Pranata SpS, neurologis RS Gatot Soebroto Jakarta, stroke antara lain dipicu oleh pengerasan pembuluh darah. Pengerasan itu dapat dicegah oleh hormon progesteron pada pria dan estrogen (wanita). Itulah sebabnya pada kaum perempuan, stroke umumnya menyerang wanita menopause lantaran kecilnya kadar estrogen. “VCO kaitannya dengan hormon adalah meningkatkan kadar pregnenolone (bahan progesterone dan estrogen, red). Pregnenolone itu punya efek antioksidan, antipenuaan. Itu yang menyebabkan VCO punya efek antiheterogenik, di samping membunuh kuman penyebab penyumbatan pembuluh darah, ia juga mengaktifasi hormon yang meningkatkan metabolisme tubuh menjadi lebih baik, ” ujar ahli saraf itu.

Pemicu stroke lainnya adalah tingginya kolesterol sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah. Dampaknya pembuluh darah di otak lebih kecil. Untuk mengatasi tingginya kolesterol, dr Imam Rusdi SpS dari RS Sardjito Yogyakarta menyarankan pasien untuk mengkonsumsi VCO. “Pertimbangan saya, VCO lebih murah daripada obat penurun kolestrol konvensional, ” ujar dokter spesialis saraf alumnus Universitas Gadjah Mada. Harga salah satu obat penurun kolesterol, Fibrat dan Statin, mencapai Rp16.000 untuk sekali konsumsi.

Tentu saja, VCO bukan cuma murah, tapi juga tokcer menurunkan kadar kolesterol. Itu dibuktikan oleh dr Probosuseno SpPD dari RS Sardjito Yogyakarta terhadap 10 pasien berkadar kolesterol tinggi. Pada riset itu kelahiran Sukoharjo itu menghentikan pemberian obat antikolesterol. Dua pekan setelah konsumsi VCO -dosis 3 kali sendok makan per hari -kadar kolesterol mereka kembali diukur.

Hasilnya, kadar kolesterol mereka turun. Sayang, dokter spesialis penyakit dalam itu menolak membeberkan persentase turunnya kolesterol lantaran saat ini tengah meneliti ulang pada 30 pasien untuk memperoleh hasil lebih objektif. “Lemak dalam VCO bisa dipakai secara cepat. VCO asam lemak jenuh rantai sedang sehingga tak perlu mengikuti jalur yang lazim seperti mentega. VCO langsung diserap tubuh, ” ujar dokter yang bercita-cita semua penyakit dapat diatasi dengan obat asli Indonesia itu.


TIDAK LAGI LUMPUH

Selain kepada pasien stroke, dr Satya Hanura SpS juga memberikan minyak kelapa murni bagi penderita tuberkulosis (TBC) tulang. Pasien itu -sebut saja Anita -sekaligus mengalami gangguan fungsi lever sehingga obat-obatan anti-TBC seperti Ethambutol HCl dan Pyrazinamide tidak diberikan. Obat itu mengganggu fungsi lever sehingga menyebabkan peningkatan enzim lever beberapa kali lipat. Padahal, lever berperan penting dalam menetralisir racun.

Ketika ditangani, kondisi Anita amat mengenaskan. Ia lumpuh, tubuh kurus, bobotnya cuma 45 kg. Hanura memberikan obat medis Rifampicin dan INH plus VCO. “Rifampisin juga sebetulnya tak boleh diberikan. Untuk menetralisir diberi tambahan obat hepatoprotektor, ” katanya. VCO dikonsumsi sebelum makan. Dosisnya 3 kali sehari masing-masing 2 sendok makan. Setelah makan barulah ia menelan obat-obatan dokter.

Dua pekan kemudian, ketika kontrol bobot tubuhnya naik 1 kg. Peningkatan bobot tubuh salah satu parameter keberhasilan pengobatan TBC. “Nafsu makan bertambah baik. Sebulan kemudian naik lagi 2 kg, ” ujar alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu. Penambahan VCO memberikan hasil memuaskan. Tiga bulan berselang, Anita dapat berjalan lagi.

Meski pengobatan belum tuntas, hasil itu amat menggembirakan. Menurut Hanura TBC tulang idealnya dipantau selama 9 -12 bulan; pengobatan baru berjalan 5 bulan. Apa peran minyak dara terhadap membaiknya pasien TBC tulang? “VCO meningkatkan daya tahan tubuh, melemahkan bakteri, dan membantu proses penyembuhan,” ujar ayah 2 anak itu.

KEJANG 30 JADI HANYA 2 KALI

Pemanfaatan VCO kian luas untuk mengatasi beragam penyakit. Dokter Hardhi Pranata meresepkannya untuk pengidap epilepsi, migrain, vertigo, dan sakit kepala. Secara umum, VCO memberikan efek positif bagi para pasien. Pasien epilepsi dari Serang, Provinsi Banten, contohnya. Sebut saja Alamanda, semula kerap kejang, 23 -30 kali sehari. Sel saraf Alamanda mengalami kerusakan setelah menderita campak. Untuk menangani epilepsi, Hardhi tetap memberikan obat antikejang.

Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu juga meresepkan VCO. Dengan tambahan minyak kelapa murni, frekuensi kejang Alamanda turun drastis, 2-3 kali sebulan. “Kejang-kejang dapat dinetralisir oleh VCO sehingga dapat dijadikan sebagai makanan tambahan yang membantu meningkatkan daya imun pasien, ” kata pria 54 tahun itu. Ahli saraf itu menuturkan, “Ini suatu kasus yang membuka cakrawala baru bagi peneliti VCO. Penggunaan VCO mengurangi kejang-kejang pada penyakit epilepsi.”

Banyak pasien pecandu narkotika dan psikotropika lain di RS Ketergantungan Obat Fatmawati Jakarta Selatan yang mengkonsumsi VCO. Semula seorang pasien melapor kepada dr Yuliani Dahlan yang menanganinya, “Dok, saya dikasih VCO. Saya coba ternyata enak. Boleh ngga diteruskan?” Alumnus Universitas Negeri Sebelas Maret itu mengizinkan konsumsi VCO setelah mempelajari dan mengecek proses pembuatan minyak perawan di sebuah produsen.

Para pecandu narkoba itu mengkonsumsi minyak dara 3 kali sehari masing-masing 1 -2 sendok makan. Konsumsi itu sejam setelah obat-obatan medis. Hasilnya memang menggembirakan. “Efek paling menonjol adalah tubuh pasien lebih sehat, sebelumnya tampak lemas. ” Wajar pecandu narkoba lemas lantaran mereka hidup seenaknya: lupa tidur dan lupa makan, sehingga kesehatan terganggu. Oleh karena itu daya tahan tubuh dan stamina mereka harus diperbaiki. Salah satu caranya dengan konsumsi VCO secara rutin.

Di RS Mardi Rahayu, Kudus, Jawa Tengah, dr Philemon Konoralma, SpPD pun meresepkan VCO. Kelahiran Maluku Tenggara Barat 27 Februari 1944 itu tak serta-merta menyodorkan minyak dara kepada pasien. Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin itu lebih dulu meneliti manfaat VCO untuk kesehatan. Kasus yang diamati adalah dirinya sendiri dan ayah mertua yang menderita diabetes mellitus.

Selama ini untuk mengontrol gula darah dokter menyodorkan glibenklamid. Obat itu hanya cocok untuk penderita kencing manis dengan bobot tubuh ideal atau kurus. Dosisnya ½ tablet per hari. . Philemon dan mertuanya -Yosep Dara, kelahiran Maumere 1924 -meminum VCO 3 kali sehari masing-masing 1 sendok makan berbarengan dengan waktu makan. Glibenklamid dihentikan sama sekali.

Hasil pemeriksaan gula darah Yosep Dara menunjukkan, pada 24 September 2005 (137 mg/dl), 25 September 2005 (178 mg/dl), 28 September 2005 (199 mg/dl), 2 Oktober 2005 (159 mg/dl). Gula darah terus terkontrol pada angka 97 mg/dl, 200 mg/dl, 134 mg/dl, 105 mg/dl, 119 mg/dl, 135 mg/dl. Gula darah terkontrol pun dialami oleh Philemon. Dari hasil itu Philemon berkesimpulan, VCO dapat mengontrol gula darah. Setelah penggemar anggrek itu yakin akan khasiat VCO, barulah ia meresepkannya kepada para pasien.

HASIL PASIEN YANG MEMUASKAN

Salah satu pasien dr Philemon adalah Komariah. Ia menderita kencing manis lebih dari 10 tahun dengan berbagai keluhan seperti pegal-linu, sakit kepala, konstipasi alias sulit buang air besar, dan sakit ulu hati. Pada 10 November 2005 gula darah mencapai 185 mg/dl. Biasanya untuk mengobati sakit kepala dan pegal-linu, Komariah minum obat penghilang nyeri 3 kali sehari. Namun, sejak minum VCO, sakit kepala hilang.

Gula darahnya berangsur-angsur turun menjadi 98 mg/dl pada 17 November 2005, 112 mg/dl (22 November 2005), dan 117 mg/dl (3 Februari 2006). Begitu pun tekanan darahnya terus membaik. Bahkan, sakit ulu hati, dan konstipasi hilang. “Itu yang saya lihat bahwa VCO memang menjanjikan sebagai bentuk terapi, ” kata Philemon. Memang ada beberapa pasien yang kadar gulanya tidak turun. “Yang mempengaruhi gula darah tinggi sangat banyak, misalnya diet tidak ketat, kurang olahraga. Terutama untuk pasien yang gemuk, disiplin diet dan olahraga itu sangat utama, ” kata ayah 3 anak itu.

Pasien lain yang ditangani Philemon adalah Uripningsih. Ia datang dengan kondisi tekanan darah 170/100 mmHg, gula darah 273 mg/dl, dan bobot tubuh 81 kg dengan tinggi 155 cm. Uripningsing menderita obesitas. Mulai 3 Oktober 2005, ia mengkonsumsi VCO 3 kali sehari, masing-masing 1 sendok makan sebelum makan. Duapuluh dua hari kemudian, tekanan darahnya 140/90 mmHg dan bobot 78 kg. “Malah ada pasien lain yang turun bobot badan 5 kg selama 2 minggu setelah minum VCO,” ujarnya.

Apa rahasianya VCO menurunkan bobot tubuh? “VCO menyebabkan rasa kenyang sehingga nafsu makan berkurang. Sementara karena asam laurat memberikan energi cepat maka meski porsi makan berkurang atau malah tidak makan, seseorang tetap bertenaga, ” ujarnya.

Dokter spesialis penyakit dalam itu juga meresepkan VCO kepada penderita obesitas dengan diabetes, atau diabetes dengan keluhan neuropati – kelainan saraf seperti kesemutan, mata kabur, konstipasi, dan sakit ulu hati akibat gas menumpuk di ulu hati. Menurut Philemon VCO memperlancar percernaan. Di dalam tubuh, VCO cepat diubah menjadi energi sehingga memperbaiki fungsi metabolisme, terutama sel saraf dan pembuluh darah menjadi lebih baik.

KESEMBUHAN PROSTAT

Keampuhan minyak perawan mengatasi prostat dan hepatitis persisten -virus hepatitis terus menetap -terbukti di Semarang. Pasien-pasien kedua penyakit itu memang diberi tambahan resep VCO oleh Prof Dr dr Susilo Wibowo yang menanganinya. Dokter spesialis andrologi itu beralasan memberikan tambahan VCO bagi mereka. Pada kasus hepatitis persisten, pasien bisa menghabiskan uang lebih dari Rp100-juta untuk menebus obat.

Di pasaran harga obat antivirus hepatitis seperti Interferon amat mahal, Rp1-juta hanya untuk sekali pakai. Celakanya, efektivitas membunuh virus cuma 30%. Di samping itu respon tubuh pasien setelah mengkonsumsi obat itu lemas, muntah, dan meriang. Sedangkan pada penanganan prostatitis kronis tingkat kegagalannya 40%; dulu, 10%. Sejak Agustus 2005 -Maret 2006, tercatat 50 pasien prostatitis kronis yang ditangani Susilo. Dari jumlah itu hanya 2 pasien yang belum sembuh, diduga tak konsisten mengkonsumsi VCO.

Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro itu menuturkan, efektivitas penyembuhan meningkat 90% bila daya tahan tubuh bagus. Selama ini VCO dikenal memperbaiki daya tahan tubuh. Susilo belum mengevaluasi pasien hepatitis persisten yang diberi VCO – jumlahnya 6 orang. “VCO mencegah kerusakan lever lebih lanjut dan melindungi organ hati, ” katanya.

Masih banyak dokter yang meresepkan VCO bagi para pasiennya. Sekadar menyebut beberapa adalah dr Tohir A El Kherid di Jakarta, dr Muhammad Ali Imron (Pare-Pare, Sulawesi Selatan), dan dr Otty Wijanarko (Banyumas, Jawa Tengah).

Menurut dr H Hardhi Pranata SpS, VCO itu sudah dapat dikatakan sebagai obat, tetapi tidak memiliki kriteria sebagai obat. “Kalau suatu obat menurut definisi farmakologi yaitu suatu bahan kimia yang diberikan pada orang dengan dosis tertentu, waktu tertentu, pada orang tertentu, dan biasanya bila digunakan dalam jumlah banyak akan menimbulkan keracunan. Nah, ini tidak berlaku pada VCO (karena tidak menimbulkan keracunan, red).” Pro-kontra hal yang lumrah, termasuk pro-kontra dokter dalam meresepkan VCO bagi pasien. Sekarang, keputusan ada di tangan konsumen: mengkonsumsi atau menjauhi VCO. Yang harus diingat, konsekuensi selalu seiring sejalan dengan keputusan. Bukankah, minyak yang jauh lebih berbahaya karena mudah trans seperti minyak goreng, sehari-hari menjadi santapan masyarakat kita? Sementara VCO terbukti secara ilmiah aman bagi tubuh.

Referensi: Trubus-online.com, 2006 – Sardi Duryatmo/Peliput: Evy Syariefa, Laksita Wijayanti, dan Vina Fitriani

PS: Supaya pengobatan Anda tidak sia-sia, pastikan minyak kelapa murni (VCO = Virgin Coconut Oil) yang digunakan adalah asli dan berkualitas. Anda bisa memesan minyak kelapa murni yang asli, berkualitas, teruji lab, dan bersertifikasi DI SINI.




Odha Bersaksi Sembuh dari AIDS Setelah Oles & Konsumsi Minyak Kelapa


Kisah Tony, 38 tahun, meminjamkan harapan untuk ribuan penderita AIDS di seluruh dunia. “Anda tidak tahu betapa sulitnya bagi seseorang untuk memiliki suatu penyakit yang lainnya anggap sebagai menjijikkan … saya ingin mengurung diri di dalam kamar saya dan hanya menunggu waktu untuk mati,” kata Tony peserta simposium.

Tony adalah seorang pembicara tamu di simposium bertajuk “Why Coconut Cures”, yang diselenggarakan di Manila, Filipina 14 Mei 2005. Simposium itu dipimpin oleh Dr. Bruce Fife, yang juga menjadi pembicara utama. Peserta lainnya termasuk ahli jantung Conrado Dayrit, dokter kulit Vermen Verallo-Rowell, ahli biokimia Fabian Dayrit, dan Senator Jamby Madrigal.

Kesaksian Tony, bersama dengan orang lain yang pernah mengalami pemulihan dramatis dari berbagai penyakit, merupakan bukti tangan pertama dari penggunaan minyak kelapa dalam menyembuhkan masalah kesehatan kronis yang dijelaskan oleh peserta simposium.

Di balik kacamata yang dipakainya, matanya basah, bukan karena mengasihani diri sendiri tapi terharu penuh kemenangan. Ditutupi dengan topi dan baju lengan panjang, menyembunyikan tubuhnya yang terluka oleh penyakit yang Tony derita saat bekerja di Timur Tengah pada tahun 1990-an. Sepulang pada tahun 2002, Tony merasa hancur mengetahui bahwa dia terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV). Sebagaimana penyakitnya terus menjangkiti, rasa sakit yang dialami tidak hanya datang dari infeksi yang melanda tubuhnya, tapi dari rasa malu akan penyakit telah membawanya. Dia merasa ingin menyerah saja.

Obat-obatan, yang ia hampir tidak mampu membayarnya, tidak bisa membebaskan dia dari virus yang ditakuti dan infeksi lain yang perlahan menghancurkan hidupnya. Tubuhnya ditutupi dengan infeksi jamur dan luka terbuka disertai dengan infeksi pneumonia kronis yang menyebabkan batuk terus-menerus. Dia tahu dia kalah dalam pertempuran karena setiap hari gejalanya semakin buruk dan dia merasa semakin lebih sulit untuk beraktivitas dan benar-benar tidak mampu bekerja.

Tidak mampu membayar obat, ia meminta bantuan dari Departemen Kesehatan. Dia dirujuk ke Dr Conrado Dayrit, penulis studi klinis pertama tentang efek penyembuhan dari minyak kelapa pada pasien yang terinfeksi HIV, yang dilakukan di rumah sakit San Lazaro di Filipina. Saat ini Tony didiagnosis dengan AIDS penuh sesak nafas dan memiliki sedikit harapan untuk pemulihan.

Dr. Dayrit memastikan pasokan minyak kelapa untuk digunakan oleh Tony, gratis. Dia diperintahkan untuk mengoleskan minyak ke kulitnya dua sampai tiga kali sehari dan mengkonsumsi enam sendok makan setiap hari tanpa putus.

Program ini bagai sebuah keajaiban. Setiap kali Tony pergi ke rumah sakit untuk tes darah rutin, hasil tes viral load-nya menurun. Tony mengatakan bahwa ketika ia mengatakan kepada dokter rumah sakit terapi apa yang dia ambil (minyak kelapa), mereka tidak percaya bahwa “minyak diet” yang sederhana ini membunuh virus lebih baik daripada semua obat modern ilmu kedokteran.

Hanya sembilan bulan setelah kunjungan awal dengan Dr. Dayrit, Tony muncul di hadapan para penonton di simposium untuk menyaksikan pemulihan yang luar biasa darinya. Infeksi yang pernah menyiksa tubuhnya telah hilang. Bahkan HIV tidak lagi terdeteksi. Apa yang dulunya kulit koreng di seluruh tubuhnya, sekarang bekas luka yang memudar. Energi hidupnya telah dipulihkan, cukup baginya untuk memberikan kesaksian yang mengesankan tentang bagaimana sesuatu yang sederhana dan alami seperti minyak kelapa bisa menghentikan penyakit mematikan ini.

Bukti untuk efek minyak kelapa pada HIV pertama kali ditemukan pada tahun 1980 ketika para peneliti mengetahui bahwa asam lemak rantai menengah yang ditemukan dalam minyak kelapa, memiliki sifat antivirus yang kuat, mampu menghancurkan virus AIDS. Sejak itu banyak bermunculan kabar dari pasien HIV yang menggunakan kelapa dan minyak kelapa untuk mengatasi kondisi mereka, beredar di masyarakat AIDS. Bahkan legendaris basket Magic Johnson yang pensiun dari NBA karena ia positif HIV dilaporkan juga menggunakan terapi kelapa untuk pemulihannya.


Saran Aturan Konsumsi VCO untuk HIV/AIDS

VCO (Virgin Coconut Oil alias minyak kelapa murni) bisa menjadi pengganti ARV yang tentu saja tanpa efek samping. Saran saya dalam kasus HIV/AIDS, dosis yang digunakan untuk orang dewasa adalah:
  • 3 hari pertama 3×1 sendok makan setengah jam sebelum makan/ 1-2 jam sesudah makan.
  • 3 hari berikutnya 3×2 sendok makan setengah jam sebelum makan/ 1-2 jam sesudah makan.
  • Hari berikutnya 3×3 sendok makan setengah jam sebelum makan/ 1-2 jam sesudah makan.
  • Jika sudah tidak ada gejala lagi, dosis diturunkan menjadi 3×1 sendok makan setengah jam sebelum makan/ 1-2 jam sesudah makan.

Perlu digaris bawahi yaitu pakailah VCO yang asli dan berkualitas supaya hasil yang Anda dapatkan bisa maksimal. Tentu Anda tidak mau main-main dengan penyakit ini bukan?

Memang ada banyak yang menjual VCO di luar sana. Tapi jika Anda ragu dengan keaslian dan kualitasnya, silahkan Anda memesannya dengan KLIK DI SINI.

Healindonesia, Dt Awan (Andreas Hermawan)



Bagaimana Seorang Dokter Sembuh dari Kanker Otaknya dengan Diet & Minyak Kelapa


Kanker apalagi kanker otak, merupakan momok yang sangat mengerikan bagi siapa saja. Prosedur medis konvensional untuk ini adalah operasi dan kemoterapi. Tapi beda halnya dengan Dr Charles Majors, seorang doktor Amerika, dimana dia menyembuhkan dirinya sendiri dari kanker tulang sumsum dan kanker otak melalui diet & minyak kelapa murni.

Supaya Anda bisa melihat lebih jelas apa rahasianya sehingga dia berhasil menaklukkan kanker-kanker mengerikan ini tanpa operasi dan kemoterapi, mari saya ajak Anda untuk menyimak tips dan testimoninya di bawah ini.


TIPS & KESAKSIAN DARI DR. CHARLES MAJORS

Saya dulu menderita kanker tulang sumsum stadium 4 yang menjalar ke otak. Jadi kanker otak saya adalah akibat dari kanker tulang sumsum ini, tapi apa yang saya alami ini sangat cepat menurunkan kondisi kesehatan saya. Saya telah kehilangan lebih dari 50 pound dan begitu lemahnya saya berada di kursi roda. Saya tidak hanya harus sembuh dari kanker sumsum tulang saja, saya juga harus cepat menyembuhkan kanker di otak saya.

Diet Keton Memberi Makan Otak Anda, tanpa Memberi Makan ke Sel Kanker

Otak membutuhkan glukosa 24 jam untuk bisa berfungsi. Namun karena gula juga makanannya sel kanker, itu artinya otak makan gula 24 jam sehari dan sel kanker juga makan gula yang sama 24 jam sehari. Tapi, jika Anda memahami otak, Anda juga akan tahu ada bahwa ada “bahan bakar” lain yang digunakan oleh otak dan lebih dipilih olehnya ketimbang gula, yaitu zat keton atau asam keto (keto acids). Keton adalah sesuatu yang tubuh Anda produksi sendiri ketika merubah lemak (sebagai lawan glukosa) menjadi energi.

Memahami ini, saya segera beralih ke pola makan untuk membuat tubuh saya dalam proses ketosis, sehingga satu-satunya bahan bakar untuk otak saya adalah keton. Sel-sel otak yang sehat biasa menggunakan keton untuk bahan bakarnya tetapi sel kanker (karena mitokondria mereka rusak) tidak dapat menggunakan zat keton dan kanker pun mulai mati. Saya masih memantau tubuh saya untuk memastikan gula saya rendah dan berada dalam proses ketosis.


Racun Menghancurkan Otak

Ada banyak racun yang dapat melewati dinding perlindungan darah otak dan mempengaruhi otak. Anda harus meminimalkan paparan terhadap racun segera.

Contoh: racun lingkungan, logam berat, produk rumah tangga dan pembersih, parfum, cologne, lotion, dll. Salah satu toksisitas / racun yang paling merusak otak Anda adalah pemanis buatan, seperti sucralose, Splenda®, Sweet N Low®, dll (aspartame). Katakan tidak kepada makanan sugar-free (bebas gula) yang mengandung pemanis buatan, soda diet (Diet Soda), minuman diet atau apa pun yang dilabeli “diet”. Anda harus membaca label kemasan yang ada (untuk cek apa mengandung pemanis buatan). Tapi seluruh makanan seperti buah-buahan, sayuran, salad hijau, dll tidak perlu label. Mereka adalah makanan yang sebenarnya. Makanlah lebih banyak dari mereka dan kurangi makanan olahan!


Test, Jangan Menebak-nebak!

Kanker selalu sekunder. Anda perlu menjalankan tes untuk menemukan penyebab dari kanker Anda dan memonitor mereka (penyebabnya) juga.

Berikut adalah daftar singkat dari beberapa tes yang lebih penting untuk dilakukan:
  1. Uji toksisitas.
  2. Vitamin D.
  3. Panel hormon.
  4. Panel tiroid.
  5. rasio asam lemak.
  6. Usus bocor.
  7. Otak bocor.
  8. Alergi makanan (IgG, IgA).

Lemak Tidak Membuat Anda Gemuk – Malah Membuat Anda Sehat

Lemak sehat favorit saya untuk makanan sepanjang hari adalah minyak kelapa. Minyak kelapa mengandung trigliserida rantai menengah (MCT) dan mereka adalah sumber dari zat keton, karena minyak kelapa terdiri dari sekitar 66 persen MCT. Setiap kali makan dan ngemil harus menyertakan banyak lemak sehat serta minum shake ketogenik 3-4 kali per hari. Ini adalah cara termudah untuk tubuh tetap dalam ketosis dan menghasilkan zat keton.

Hentikan Peradangan!

Apapun yang mempengaruhi usus besar, akan mempengaruhi otak segera! Saya menanyakan pasien saya ini, “jika Anda minum 3 porsi wiski, seberapa cepat otak Anda akan merasakannya?” Mereka mengatakan, “segera.” Ya, Itu karena usus besar mempengaruhi otak dengan segera. Anda harus menghentikan peradangan, berhenti merusak usus Anda segera, dan memperbaikinya.

Apa yang bisa merusak dan membuat peradangan pada usus Anda, kemudian merusak otak Anda?
  • Gluten
  • Produk olahan susu
  • GMO (produk hibrida)
  • Alergi makanan
  • Obat-obatan (NSAID, KB, obat pereda nyeri, dll)
  • Lemak jahat, kafein, kedelai olahan, dan alkohol
  • Kadar hormon kortisol yang tinggi dan rendah (stres berlebih)
Menghentikan peradangan melalui diet hanya langkah awal untuk membalikkan kanker otak. Semua kanker adalah kegagalan multi-faktorial dan multi-sistem. Anda tidak begitu saja menderita kanker dan kemudian sakit. Anda telah sakit dan “keracunan” selama bertahun-tahun baru KEMUDIAN Anda menderita kanker. Kanker itu sekunder, bukan yang utama atau akar penyakitnya. Satu-satunya obat untuk kanker adalah untuk mengetahui penyebabnya.

Sekarang sudah lima tahun saya bebas dari kanker dan saya sangat sehat dan kuat dari sebelumnya. Sekali lagi, satu-satunya obat untuk kanker menemukan penyebabnya!

Silakan berbagi informasi ini dengan teman-teman dan keluarga. Ini bisa menyelamatkan hidup seseorang!


MINYAK KELAPA MURNI SUMBER BAHAN BAKAR SEL SEHAT

Itulah tadi kesaksian dan tips dari Dr. Charles Majors. Beliau telah mendedikasikan diri selama lebih dari 16 tahun untuk mempelajari kesehatan dan pengobatan untuk mencegah dan menyembuhkan melalui metode alami. Di September 2010 dia terdiagnosa menderita kanker tulang sumsum yang “tak tersembuhkan” yang menyebar ke otaknya. Divonis cuma bisa bertahan selama beberapa minggu, dia menolak pengobatan konvensional dan menerapkan metode alami yang telah diajarkan bertahun-tahun untuk menyembuhkan kankernya sendiri. Berdasarkan pengalaman pribadi inilah akhirnya dia menulis buku ketiganya, “Cancer Killers – The Cause is the Cure.”

Poin yang bisa dipetik adalah:
  1. Cari tahu penyebab kankernya, jangan hanya fokus ke kankernya saja.
  2. Stop penyebabnya karena itulah akar penyakitnya.
  3. Buat tubuh Anda selalu dalam kondisi ketosis, yang artinya apa yang Anda makan itu hanya memberi makan sel saja, bukan kankernya. Contoh dalam pengalaman Dr Charles sendiri adalah dia menggunakan minyak kelapa murni (VCO = Virgin Coconut Oil) sebagai media terapinya.
  4. Teruslah berjuang dan Anda akan mendapatkan kesembuhan pada waktunya.
Kenapa minyak kelapa murni, bukan minyak yang lainnya? Hmmm… dari pengalaman saya sendiri, saya juga lebih memilih minyak kelapa murni karena:
  1. Rasanya lebih enak dan lebih bisa diterima oleh lidah.
  2. Harga tidak terlalu mahal.
  3. Sudah banyak penelitian dan kesaksian-kesaksiannya.
  4. Manfaatnya juga lebih banyak dibandingkan minyak sehat lainnya.
Tentu saja untuk kasus kanker, Anda tidak bisa sembarangan konsumsi VCO / minyak kelapa murni di luar sana. Pastikan bahwa VCO yang Anda konsumsi itu asli dan berkualitas. Jika Anda bingung dan ragu dengan kualitas VCO di luar sana, Anda bisa melihat contoh VCO berkualitas dengan KLIK DI SINI.

Semoga artikel ini bisa membawa solusi bagi penderita kanker otak dan jenis kanker lainnya.

Healindonesia, Dt. Awan (Andreas Hermawan)



Sang Dokter dan Mertuanya Stop Insulin Setelah Konsumsi Minyak Kelapa


Anda mungkin capek jika tiap hari harus suntik insulin atau minum obat kimia untuk sekedar menormalkan kadar gula darah. Anda ingin cara lain yang tidak menyakitkan dan aman tanpa efek samping khan?

OK, mungkin cara dokter yang satu ini bisa cocok dengan Anda…

Di RS Mardi Rahayu, Kudus, Jawa Tengah, dr Philemon Konoralma, SpPD pun meresepkan VCO (Virgin Coconut Oil alias Minyak Kelapa Murni). Beliau tak serta-merta menyodorkan VCO kepada pasien. Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin itu lebih dulu meneliti manfaat VCO untuk kesehatan. Kasus yang diamati adalah dirinya sendiri dan ayah mertua yang menderita diabetes mellitus.

Selama ini untuk mengontrol gula darah dokter menyodorkan glibenklamid. Obat itu hanya cocok untuk penderita kencing manis dengan bobot tubuh ideal atau kurus. Dosisnya ½ tablet per hari. Dokter Philemon dan mertuanya -Yosep Dara, kelahiran Maumere 1924 -meminum VCO 3 kali sehari masing-masing 1 sendok makan berbarengan dengan waktu makan. Glibenklamid dihentikan sama sekali.

Hasil pemeriksaan gula darah Yosep Dara menunjukkan, pada 24 September 2005 (137 mg/dl), 25 September 2005 (178 mg/dl), 28 September 2005 (199 mg/dl), 2 Oktober 2005 (159 mg/dl). Gula darah terus terkontrol pada angka 97 mg/dl, 200 mg/dl, 134 mg/dl, 105 mg/dl, 119 mg/dl, 135 mg/dl. Gula darah terkontrol pun dialami oleh dokter Philemon. Dari hasil itu dr Philemon berkesimpulan, VCO dapat mengontrol gula darah. Setelah penggemar anggrek itu yakin akan khasiat VCO, barulah ia meresepkannya kepada para pasien.

Sumber: Majalah Trubus

PS: Supaya pengobatan Anda tidak sia-sia, pastikan minyak kelapa murni (VCO = Virgin Coconut Oil) yang digunakan adalah asli dan berkualitas. Anda bisa memesan minyak kelapa murni yang asli, berkualitas, teruji lab, dan bersertifikasi DI SINI.




VCO Bali Pure - 100% Organik dengan Kualitas Grade A Cocok untuk Penyakit Berat & Membandel


VCO Bali Pure adalah minyak kelapa murni berkualitas dibuat dari buah kelapa organik dari Bali Utara. Jadi bukan hanya asli, tapi juga 100% organik. VCO Bali Pure sudah dibuktikan kualitasnya di laboratorium dan juga dari testimoni para pelanggan. 

Oleh karena kualitasnya yang tinggi, VCO Bali Pure tidak berasa seperti minyak, tidak tengik, aroma dan rasa kelapa tidak kuat (hampir tanpa rasa), terasa lembut di mulut, dan tidak mengandung bahan kimia selama pemrosesannya. Oleh karena diproses tanpa pemanasan, nutrisi yang terkandung masih lengkap.

Dinkes No. P-IRT 2075108010163-20

Manfaat

Khasiat VCO Bali Pure yaitu: menurunkan berat badan bagi yang obesitas (tapi tidak berlaku jika sudah cukup langsing), mengatasi diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, maag, sakit jantung, wasir, stroke, demam tinggi, flu, tifus, demam berdarah, dan masih banyak lagi lainnya.

Isi per Kemasan

VCO Bali Pure tersedia dalam kemasan 500 ml dan 1000 ml.

Bonus-Bonus

  1. Ebook “Dahsyatnya Terapi Kelapa” – senilai Rp 100 ribu.
  2. Ebook “Keajaiban Berpikir Medis Holistik” – senilai Rp 150 ribu.
  3. Ebook “Trik Langsing dengan Gula Pasir dan Minyak” – senilai Rp 100 ribu.
Total bonus senilai Rp 350 ribu!

Hasil Uji Laboratorium VCO Bali Pure

Harga

VCO Bali Pure 500 ml >> Rp 180.000
VCO Bali Pure 1000 ml >> Rp 350.000

Untuk Konsultasi dan pemesanan, silahkan Anda klik DI SINI.

Testimoni















 



























Start Work With Me

Contact Us
JOHN DOE
+123-456-789
Melbourne, Australia

Powered by Blogger.

Contact us

H2 Shark Liver Oil

H2 Shark Liver Oil
vkln;n;ldnwef;lnwe;lfnwe;lfn;lnf;lwdn;ldwnw;ln

Site Links